Kamis, 23 April 2015

MENJAGA KEASAMAN AIR KOLAM



Menjaga Keasaman Air Kolam Ikan Gurame - Untuk air yang bersifat normal seperti pada kolam ikan Gurame, jika keasamannya berubah secara drastis, ini biasanya dikarenakan terkena air hujan dengan intensitas tinggi atau bisa juga karena banyaknya zat kimia organik dan anorganik yang memang brsifat asam sperti unsur nitrogen, untuk pencegahan dari faktor tersebut rekan budidaya Gurame harus menggunakan manajemen sirkulasi air dengan benar dan teratur. Manajemen  air untuk pencegahan berubahnya keasaman air diantaranya meliputi :
  • Pembuangan air 
  • Penambahan air
  • Penyiphonan dasar kolam
  • Pemberian overflow outlet dan lain sebagainya 
Dari manajemen air di atas kita sudah sedikit mengurangi resiko yang ditimbulkan dari keasaman kolam, dan lebih jauhnya lagi dengan manajemen air maka pembusukan yang ada pada dasar kolam yang disebabkan oleh zat organik bisa kita kurangi atau bahkan bisa dihilangkan.zat tersebut (amonia) bila kita biarkan akan sangat berbahaya bagi ikan Gurame serta juga dapat mengurangi oksigen terlarut pada air, juga akan menyebabkan bau air yang kurang enak.


Beberapa pencegahan lain diantaranya :

1. Penambahan Air yang fresh

Pada saat musim hujan rekan budidaya sangat dianjurkan untuk menambahkan air yang baru (fresh) agar dapat menormalkan air.

2. Memberikan Tanaman Air
Memberikan tanaman air seperti azzola, ecenggondok dan lain sebagainya, ini dimaksudkan sebagai biofilter yang dapat menyerap serta mengurai zat kimia organik maupun anorganik yang terlarut, selain itu tanaman air dapat menyuplai oksigen terlarut kedalam air kolam Gurame, yang perlu diperhatikan dari pemberian tanaman ini adalah tingkat populasinya yang harus kita jaga.


3. Penambahan suplai oksigen buatan
suflai oksigen yang kita dapatkan dari tanaman air tentunya tidak cukup bila menggunakan padat tebar tinggi, untuk itu kita harus memberikan suplai oksigen tamabahan dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan membuat percikan air menggunakan talang air melintang yang di tutup ujungnya dan di beri lubang sepanjang talang air tersebut ukuran kecil dengan jarak tiap lubang sekitar 10 cm, percikan air itulah yang akan menjadi  suplai oksigen terlarut dalam air.

Perlu kita perhitungkan pula pada  budidaya ikan Gurame yaitu suhu, suhu yang selalu berubah-ubah secara ekstrim akan membuat ikan Gurame kita menjadi setres, resiko yang ditimbulakan dari ikan Gurame yang setres yaitu vitalitas serta kekebalan dari ikan Gurame akan menurun, bila ikan Gurame terkena setres ikan akan mengeluarkan lendir dari tubuhnya lebih banyak dari biasanya yang akan mengakibatkan bakteri, virus serta jamur akan dengan sangat mudah menyerang tubuh ikan Gurame serta akan masuk kedalam tubuh Gurame menjadi penyakit.
Itulah sedikit bahasan sementara tentang menjaga keasaman air kolam ikan Gurame semoga artikel ini bermanfaat, untuk pembahasan tentang keasaman air kolam Gurame lebih jelas dan terperincinya nanti akan saya posting pada artikel selanjutnya. trimakasih

POIN PENTING DALAM PEMBENIHAN GURAME



Dibawah ini beberapa poin penting yang harus kita perhatikan bila kita mengabaikan keasaman air kolam, suhu kolam, amonia dan oksigen.






1. Ph Air Kolam Gurame
Bila Ph atau derajat keasaman air tinggi maka yang akan terjadi yaitu :
  • Benih ikan Gurame akan stres serta mengeluarkan lendir berlebihan
  • Amonia pada Ph terlampau tinggi akan menjadi racun serta dapat menyebabkan kematian pada benih ikan sedangkan amonia pada Ph rendah ini tidak akan mematikan ikan
Keterangan :
  • Ph yang normal pada air adalah = 7.
  • Bila Ph diatas 7 adalah BASA.
  • Bila Ph dibawah 7 Adalah ASAM
  • Bakteri atau varasit akan mudah berkembang biak bila kondisi air berada di bawah Ph 7
  • Bakteri atau varasit susah untuk berkembang biak bila kondisi ph berada diatas 7
  • Nilai Ph untuk ikan Gurame yaitu 6-9, ini berarti toleransi pada keadaan BASA menjadi lebih tinggi dari keadaan ASAM.
 2. Suhu Air Kolam Gurame
  • Suhu yang tinggi dapat menurunkan kandungan oksigen terlarut kedalam air, sedangkan benih Gurame sangat membutuhkan oksigen banyak yang akhirnya benih Gurame jadi sering mengambil oksigen ke permukaan, sudah jelas bila benih Gurame sering naik ini berarti menambah gerak dari benih tersebut sehingga ikan akan memproduksi kotoran lebih banyak.

3. Amonia
  • Perlu diketahui amonia berasal dari kotoran benih juga dari sisa pakan yang tidak habis, Amonia yang terlalu tinggi ini dapat menyebabkan ikan stres dan keluarnya lendir terlalu banyak sehingga dapat menyebabkan luka nah luka ini dapat menumbuhkan bakteri atau parasit pada benih, apalagi bila insang yang terkena luka atau bengkak ini akan menyebabkan penyerapan oksigen dari insang berkurangyang akibatnya menurunkan kemampuan darah mengangkut oksigen dan ikan pun akan sulit bernapas bila sudah begitu ikan akan menjadi lemas yang akhirnya TEWAS.

4. Oksigen terlarut dalam air yang kurang , mungkin yang ini ga perlu dijelaskan karena rekan budidaya juga sudah tau.
Mungkin sementara 4 poin di atas dulu yang bisa saya sampaikan kepada rekan budidaya Gurame, bila rekan bisa mengukur dan menerapkan 4 poin di atas maka rekan budidaya sudah sedikit mengurangi resiko benih ikan Gurame terserang penyakit. Ok jangan lupa tinggalkan komentar rekan budidaya bila merasa blog ini bermanfaat karena komentar rekan menjadi nilau plus untuk keberlangsungan blog belajar budidaya ini. Semoga bermanfaat trimakasih.

TANAMAN HERBAL UNTUK PENYAKIT IKAN GURAME

Tanaman obat untuk mencegah penyakit ikan gurami termasuk obat yang relatif lebih aman untuk lingkungan dan efektif dalam mengobati penyakit ikan dapat menggunakan bermacam-macam tanaman obat tradisional, banyak sekali jenis tanaman yang mengandung senyawa yang bersifat antimikroba, sejumlah tanaman mengandung senyawa bersifat bakterisidal (pembunuh bakteri), dan bakteristatik (penghambat pertumbuhan bakteri), di samping itu harga nya pun murah serta mudah di dapatkan.
Dari beberapa percobaan fitofarmaka tanaman terbukti manjur dalam mengatasi penyakit ikan gurami antara lain:
  • Menjadi bahan alami pengganti antibiotik untuk pengendali penyakit yang disebabkan bakteri.
  • Ramah terhadap lingkungan, mudah hancur/terurai, dan tidak menyebabkan residu pada ikan dan manusia.
  • mudah diperoleh dan tersedia cukup banyak, serta harganya yang ekonomis dan cukup murah.
Fitofarmaka yang dapat dijadikan pengganti antibiotik untuk mengatasi penyakit ikan gurami adalah bawang putih , dan daun ketapang, informasi dari hasil penelitian lain, bahan lain yang dijadikan bahan antibiotik adalah daun sirih, daun jambu biji, jombang dan daun sambiroto, daun sirih sudah terkenal karena berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida, tanaman sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti viral.
Beberapa tanaman obat yang sudah ditelitI oleh peneliti indonesia.


1). Meniran

5000 mg/l
Rendam (5 jam)
Anti. Aeromonas hydrophila

2). Kipahit

10.000 mg/l
Rendam (3 jam)
Anti. Mycobacteriosis

3). Daun Semboja

600-700mg/l
Rendam
Anti Aeromonas hydrophila

4). Sambiroto 200-300 mg/l

Rendam (lama)
Anti Aeromonas hydrophila
400 mg/l Rendam (lama) Meringankan KHV
Ekstrak daun kipahit secara invitro pada berbagai dosis diuji efektifitasnya terhadap bakteri Mycobacterium fortuitum, LC50 bakteri Mycobacterium fortuitum dan toksisitas ektrak daun juga diuji terhadap ikan, kegunaan ekstrak daun juga diuji bagi pengobatan ikan Gurami yang telah diinfeksi oleh bakteri Mycobacterium fortuitum pada level 108 cfu/ml.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kipahit pada level konsentrasi 10.000 mg/l dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan perendaman ikan yang sudah terkena bakteri dengan dosis yang sama dengan lama perendaman 3 jam dapat digunakan untuk pengobatan penyakit Mycobacteriosis.
Penggunaan bahan-bahan alami digunakan untuk pengendalian jamur antara lain dapat menggunakan bawang yang putih ,kunyit, daun sirih, daun pepaya dan brotowali, tanaman obat ini dapat berguna untuk membasmi penyakit jamur yang menempel pada tubuh ikan, walaupun dalam membasmi suatu penyakit dengan menggunakan bahan-bahan alami memiliki waktu yang lama, kemudian ke-5 bahan-bahan alami yang dapat menyembuhkan penyakit jamur pada ikan yaitu bawang putih, sumber lain menyampaikan informasi adanya manfaat dari tanaman alami untuk obat seperti pada penjelasan berikut.
Tanaman obat dan manfaatnya
1. Bawang putih 25mg/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
2. Daun sirih 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
3. Daun jambu biji 0,2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
4. Daun sambiloto 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
5. Daun jombang dan ketapang 60gr/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
(Zainal Abidin, 2005)
Daun jombang
Daun jombang
Daun ketapang
Daun ketapang
Sekian artikel tentang Tanaman obat untuk mencegah penyakit ikan gurami, semoga bisa membantu dan bermanfaat buat yang membutuhkan……….

TANAMAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA AIR KOLAM

Hama penggangu sangat merugikan dalam proses budidaya ikan kehadirannya dikolam bisa sebagai predator atau inang penyakit, akibatnya produksi akan menurun. Hama yang kerap dijumpai sebagai predator, antara lain ular air, biawak, dan kadal. Keong emas juga seringkali ditemui dikolam. Binatang itu merupakan inang cacing yang merugikan peternak. Sementara kehadiran kepiting sebenarnya bukan suatu masalah bagi ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak dinding atau tunggul kolam sehingga merugikan peternak.

1. Akar Tuba/jenu (Derris eliptica Roxb.Benth)
a. Kandungan Kimia : akar tuba mengandung alkaloid, saponin, falvonoid, tanin, dan polifenol. Salah satu produksi metabolit sekunder yang dikandung oleh tanaman tuba adalah rotenon (C23H22O6) , kandungan rotenono tertinggi terdapat pada akar­, yaitu 0,3-12% rotenon merupakan racun perut dan kontak tetapi bersifat sistemik.
b. Bagian yang digunakan : seluruh tanaman
c. Aplikasi
Akar tuba dapat sebagai racun serangga, akar ini untuk membunuh predator sebelum pendederan atau pembesaran.

2. Ketepeng (Cassia alata L )
a. Kandungan Kimia : kulit kayu mengandung aloe-emodin, asam krosofanat, resin, krisofanol, dan seng. Sementara asam oleat terkandung dalam biji.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam, caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun ketepeng sebanyak 4 kg untuk kolam seluas 100 m2 . Daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.

3. Liridiah / Gamal (Glyriceridia sephium)
a. Kandungan Kimia : daun mengandung saponin, flavanoid, dan polifenol
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam, caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun liridiyah sebanyak 6 kg untuk kolam seluas 100 m2 . daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.

4. Nanas (Ananas comosus Merr)
a. Kandungan Kimia : daun, buah, akar mengandung saponin,flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : buah
c. Aplikasi
Nanas dapat memberantas kepiting. Hewan ini sering merusak tanggul kolam. Caranya nanas dicacah sampai lembut, lalu cacahan itu diaduk aduk ketanah dengan radius 0,5 m disekitar lubang kepiting, dengan cara ini kepiting yang bersembunyi dalam tanah akan mati. Dengan menanam nanas ditanggul kolam dapat mencegah kepiting datang.

5. Teh (Thea sinensis)
a. Kandungan Kimia : biji teh mengandung saponin 10-13% sehingga penggunaannya sebagai racun disarankan sebanyak 15-18 kg/ha. Tepung biji teh mempunyai kandungan saponin lebih rendah sehingga dosis harus lebih besar sekitar 150-180 kg/ha
b. Bagian yang digunakan : biji
c. Aplikasi
Selain digunakan sebagai pemupukan juga dapat dilakukan sebagai racun membunuh predator atau pesaing makanan dikolam. Sebelum dicampurkan biji teh dikeringkan atau digiling halus. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal bungkil teh direndam selama semalam,airnya tak perlu disaring karena sisa bijinya dapat sebagai pupuk.

6. Tefrosia (Tefhrosia vogelii Hook)
a. Kandungan Kimia : komponen aktif adalah tephorosin dan deguelin yang merupakan senyawa isomer dan rotenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Sangat beracun terhadap keong mas, caranya, daun dihaluskan lalu dicampur dengan air dan ditambah sedikit ditergen. Pemakaian konsentrasi 1% dapat mematikan keong mas. Selain obat hama daunnya juga berguna sebagai pupuk hijau.

7. Sembung (Blumea balsamifera D.C)
a. Kandungan Kimia : daun sembung mengandung boneol, sineol, limonen, dan dimetil eter florosetofenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Daun dihaluskan lalu dicampur dengan air. Pada konsentrasi 1%, larutan daun dalam air ditambah 0,1% deterjen cair mengakibatkan 50% kematian populasi keong.

8. Tembakau (Nicotiana tabcum L)
a. Kandungan Kimia : tembakau mengandung bahan beracun yang disebut nikotin. Konsentrasi tertinggi terdapat pada ranting dan tulang daun. Kandungan lain adalah saponin, alkaloid, flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Umumnya yang digunakan adalah daun tetapi agar lebih praktis peternak biasanya menyertakan batangnya. Tembakau efektif untuk memberantas hama, seperti cacingpolichaeta, atau trisipan.
Daun digunakan langsung atau dihaluskan terlebih dahulu, cara lain dikeringkan terlebih alu di haluskan menjadi bentuk tepung.
Dosis yang dianjurkan 300-400 kg/ha luas kolam.air dikurangi ketinggian 5-10 cm. Selanjutnya serbuk ditebar secara merata keseluruh permukaan kolam.

TANAMAN UNTUK MENGOBATI PENYAKIT IKAN

Beberapa tanaman disekitar kita ternyata dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan, meskipun hanya jenis tertentu, tetapi pemakaian tanaman sebagai media mengobati ikan merupakan kemajuan di bidang budidaya ikan. Apalagi tren untuk kembali kealam turut digalakkan untuk menekan dampak buruk penggunaan obat kimia. Adapun beberapa jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati penyakit adalah sebagai berikut.
 
1. Kamboja (Plumeria acuminata AIT)
a. Kandungan Kimia : akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun mengandung alkaloid
b. Bagian yang digunakan : getah daun dan batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp. Pengobatan dilakukan sengan cara daun kamboja dipetik pagi hari, saat pagi getah masih banyak dibanding siang dan sore hari. Dosis untuk kolam dengan luas 100 m2 membutuhkan daun sebanyak 10 kg, batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari.

2. Pulai (Astonia scholaris)
a. Kandungan Kimia : kandungan kimia dari kulit batang antara lain alkoloid ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ekitina, aktamidina, dan ekiterina. Kandungan kimia yang ada kaitannya dengan pengobatan belum jelas diketahui.
b. Bagian yang digunakan : daun dan kulit batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp, caranya petik daun saat getah masih banyak. Untuk kolam dengan ukuran 100 m2 dibutuhkan daun sebanyak 10 kg. batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari

3. Randa Nunut (Drymaria cordata)
a. Kandungan Kimia : -
b. Aplikasi
Daun ini digunakan sebagai obat anti jamur, caranya ambil 5-10 lembar untuk 30 liter air, remas daun tersebut hingga lumat lalu peras. Setelah ampas daun diangkat masukan ikan sakit selama 60 menit selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular pada ikan lain

TANAMAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN IKAN

Ikan sehat mempunyai kemampuan untuk menangkal penyakit. Sistem kekebalan tergantung dari jumlah sel darah putih untuk membunuh bakteri. Peternak tidak perlu bingung karena tanaman dapat meningkatkan kekebalan ikan. Tanaman yang dimakan secara alami akan membentuk sistem kekebalan. Tanaman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan adalah sebagai berikut.
 
1. Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir)
a. Kandungan Kimia : daun dan akar mengandung saponin, flavonoid dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk pakan ikan karena menambah nafsu makan dan kekebalan terhadap penyakit. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun ubi jalar.
Daun ubi jalar juga dapat digunakan untuk pencegah stres ikan saat pengangkutan keluar kota. Caranya, benih ikan seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukan ke jeriken. Kemudian, kedalam jeriken dimasukan daun ubi jalar kira-kira 20 lembar sesudah diremas-remas hingga keluar cairan berwarna hijau dan berlendir. Ampas tidak perlu diangkat.
 
2. Pepaya (Carica papaya L.)
a. Kandungan Kimia : daun, akar, dan kulit batang mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Daun dan akar juga mengasndung polifenol, sedangkan biji mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Daun dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dengan dosis 15 kg per 100 kg bobot ikan. Batang juga bisa dijadikan sebagai pakan. Caranya, ambil batang, lalu dipotong panjang 30 cm batang itu dimasukan kekolam. Dengan pemberian secara teratur, gonad cepat masak jumlah telurpun meningkat hingga 10%.
Daun juga bisa dipakai sebagai obat stres selama transportasi. Caranya, ambil 2 lembar daun berdiamter 30 cm, lalu diremas-remas dijerigen yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukan kejeriken, kemudian masukkan benih. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu padat. Bila memakai kantung palstik, ampasnya dibuang.
 Bandotan, Ageratum conyzoidesDarmaga, Bogor
3. Bandotan (Ageratum conyzodies L)
a. Kandungan Kimia : daun dan bunga mengandung saponin, flapvonoid, dan polifenol. Daunnya mengandung minyak asiri.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Daunnya berkhasiat sebagai pakan ikan terutama ikan tawes dan gurami. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun bandotan. Caranya tanaman ditebarkan keseluruh kolam secara merata.
Daun bandotan juga bisa dipakai sebagai obata stres selama transportasi. Caranya, ambil 20 lembar daun, lalu remas-remas dijeriken yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukkan kejeriken.
Namun, bila memakai kantung plastik sebaiknya ampas dibuang. Setelah itu, bibit ikan dimasukkan dengan pengaturan densitas agar tidak terlalu padat. Setiap kantung berkapasitas 50 liter air dapat diisi 200 bibit ukuran 1 inchi.

4. Sente (Alocasia macrorriza Scott)
a. Kandungan Kimia : batang dan tangkai daun mengandung saponin, flavonoid, dan polifenmol. Rimpangnya mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan bonggol
c. Aplikasi
Bonggol sente merupakan sumber yang baik untuk ikan, terutama gurami. Bonggol yang sudah busuk disukai ikan nila.
Cara lain bonggol dicacah-cacah lalu diberi EM-4 atau tempe ragi selama tiga hari, setelah mengalami fermentasi diberikan ke ikan, dengan secara teratur akan meningkatkan nafsu makan ikan.
Daun sente sangat baik sebagai pakan, terbukti dapat meningkatkan daya tahan ikan, untuk pertumbuhan ikan daun diberikan sebanyak 30% dari bobot badan ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.

5. Mengkudu (Orinda citrifolia L)
a. Kandungan Kimia : daun dan buah mengandung alkaloid, saponin, plavonoid dan antrakinon. Daun juga mengandung polifenol.
b. Bagian yang digunakan :daun dan buah
c. Aplikasi
Daunnya merupakan pakan harian yang baik untuk ikan nila da tawes. Pemberian secara berkala dapat meningkatkan kekebalan ikan dan juga dapat mengobati penyakit Herpes. Caranya, ambil 10 lembar daun mengkudu lalu remas di air sebanyak 5 liter. Untuk dosis tersebut hanya untuk seekor ikan dengan ukuran 10 cm atau dua ekor untuk ikan berukuran 3-4 cm.