Sabtu, 02 Mei 2015

Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Gurame


Ikan gurame hidup di sungai-sungai atau rawa-rawa. Ikan gurame digolongkan ke dalam ikan herbivore karena senang memakan tumbuh-tumbuhan atau daun-daunan di dalam air. Selain dari jenis makanannya, penggolongan ini pun dilihat dari usus ikan gurame yang relatif panjang.
Enzim-enzim yang dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususnya mempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Namun demikian, tumbuh-tumbuhan bukanlah satu-satunya makanan gurame. Di alam bebas, selain tumbuh-tumbuhan, ternyata gurame juga senang memakan berbagai bahan organic yang mengendap di dasar perairan.
Jenis makanan gurame berkorelasi dengan umurnya. Setiap tahap pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva gurame yang baru menetas memakan  cadangan makanan berupa kuning telur yang ada pada tubuhnya. Selama 5-7 hari, kuning telur ini cukup member energi bagi larva. Setelah mulai memakan makanan dari luar, anak gurame memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa fitoplankton.
Pada umur 1 bulan, anak gurame mulai memakan plankton-fitoplankton dan zooplankton atau kelompok tumbuhan dan hewan yang melayang-layang  di dalam air. Karena makanannya terdiri atas hewan dan tumbuhan, maka kandungan protein ikan gurame sangat tinggi. Pada umur 2 bulan ke atas, ikan gurame mulai memakan tumbuh-tumbuhan air atau bahan organic yang mengendap di dasar perairan.
Makanan dan kebiasaan makan gurame berubah sesuai dengan keadaan lingkungan hidupnya. Dalam lingkungan yang berbeda, ikan ini lebih bergantung kepada ketersediaan makanannya. Ikan gurame menjadi pemakan daun-daunan atau tumbuh-tumbuhan jika di lingkungannya tersebut banyak ditemukan atau hanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan.
Sebaliknya ikan ini akan menjadi pemakan bahan organik di dasar perairan jika di lingkungannya hanya terdapat jenis makanan tersebut.Kebiasaan gurame yang memakan daun-daunan di dalam air ini kemudian diotiru oleh para petani gurame dengan memberikan pakan berupa daun-daunan, seperti daun papaya, daun singkong, daun ubi jalar, daun talas, dan daun-daunan lainnya.
Berdasarkan penelitian, ternyata gurame yang hanya diberikan pakan berupa daun-daunan memiliki pertumbuhan yang lambat karena memang daun-daunan ini mengandung protein dan nutrisi lain yang rendah.
Sifat gurame yang memakan makanan tergantung pada ketersediaannya di perairan ini sebenarnya dapat diadaptasi guna mempercepat atau memacu pertumbuhan gurame. Dengan memberikan pakan yang bergizi, gurame akan tumbuh lebih cepat disbanding dengan hanya memberikan pakan daun-daunan. Pakan gurame yang minimal mengandung 20% protein diyakini sudah dapat memacu pertumbuhan gurame saat dibudidayakan.
Pada budidaya gurame yang intensif, pemberian pakan yang mengandung protein sekitar 25-30% dengan frekuensi pemberian pakan sampai 3-5 kali sehari dapat memacu pertumbuhan ikan gurame secara optimal. Salah seorang petani yang melakukan budidaya gurame di daerah Cilacap, Jawa tengah, Suyadi,  telah berhasil meramu sendiri pakan buatan dengan kandungan protein yang mencapai 29,67% dan hasil yang didapat sangatlah sukses dan mengagumkan.
Jumlah makanan  yang dibutuhkan ikan gurame sangat bergantung pada umur dan ukurannya. Ikan-ikan gurame kecil memiliki tingkat metabolism yang lebih tinggi disbanding dengan ikan-ikan gurame yang besar. Oleh karena itu, ikan-ikan gurame kecil ini cenderung membutuhkan jumlah makanan yang relatif lebih banyak.
Dari hasil pengamatan, sangat jarang sekali ditemukan ikan-ikan gurame kecil yang memiliki perut dalam keadaan kosong. Hal ini menunjukkan bahwa ikan-ikan gurame kecil ini lebih sering makan.
Suatu pengalaman menunjukkan bahwa antara kualitas makanan dengan tingkat kelangsungan hidup atau sintasan (survival rate) dan pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang sangat erat. Ketersediaan makanan yang cukup, baik dalam jumlah maupun kualitas akan mempertinggi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurame.
Sementara benih yang diberi pakan campuran berupa pakan buatan dan moina, sintasannya mencapai 80-91%. Sedang benih yang hanya diberi pakan alami moina sintasannya mencapai 83,1%. Demikian juga dengan pertumbuhannya. Pertumbuhan bobot individu benih gurame yang diberi pakan moina, mencapai 147 mg setelah dipelihara selama 6 minggu. Benih yang diberi pakan buatan pertumbuhannya hanya 111-118 mg, sedangkan benih yang diberi pakan campuran (pakan buatan dan moina) pertumbuhannya 117- 125 mg.
Ini bererti, ikan gurame yang memperoleh makanan berkualitas dan cukup, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya lebih baik dan lebih tinggi daripada ikan yang diberi pakan lebih sedikit atau kualitasnya rendah.  Kualitas pakan tidak hanya terkait dengan kandungan protein dan kandungan nutrisi lainnya, tetapi juga tingkat kelayakan untuk dikonsumsi oleh ikan sesuai dengan umur dan ukurannya.
Demikianlah pembahasan mengenai makanan dan kebiasaan makan gurame ini. Semoga dengan adanya artikel ini banyak para petani yang melakukan budidaya gureme menjadi bertambah pengetahuannya. Pengetahuan tentang pemberian pakan yang baik secara tidak langsung akan memberikan stimulus yang sangat positif terhadap pemerolehan hasil budidaya gurame yang maksimal.
Langkah yang selanjutnya bisa dilakukan petani gurame ini adalah mulai menerapkan atau mempraktikan pengetahuan ini dalam usaha budidayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar